Betapa lamanya beribadah kepada Allah selama lima belas minit, namun betapa singkatnya ketika kita seronok menonton drama / movie...
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan), namun betapa mudahnya kalau berbual atau bergosip dengan pasangan / kawan-kawan tanpa perlu berpikir panjang...
Betapa seronoknya apabila perlawanan bola dipanjangkan ke waktu tambahan, namun kita mengeluh ketika khutbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa...
Betapa susahnya untuk membaca satu muka Al-Quran tapi betapa mudahnya membaca 100 muka dari novel yang laris...
Betapa gembiranya orang untuk duduk didepan dalam satu-satu pertandingan atau konsert, namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid...
Betapa mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu berahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa Ramadhan...
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk solat 5 waktu, namun betapa mudahnya menyesuaikan diri dalam sekelip masa untuk program / event yang menyeronokkan...
Betapa susahnya untuk mempelajari erti yang terkandung di dalam Al-Quran, namun betapa mudahnya untuk mengulangi gosip yang sama kepada orang lain...
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh suratkhabar / majalah, namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci Al-Quran...
Betapa takutnya kita apabila dipanggil Boss dan cepat-cepat menghadapnya, namun betapa kita berani menangguh dan ambil masa yang lama untuk menghadap Allah saat azan telah lama berkumandang...
Betapa cantiknya pakaian yang kita pakai dalam menghadiri majlis keramaian tapi kita pakai pakaian yang lebih kurang atau asal boleh atau asal menutup aurat ketika menghadap Allah (ketika bersolat)...
Justeru, muhasabahlah dirimu kerana apa yang ada pada dirimu sekarang ini adalah milik Allah dan sebagai pinjaman sahaja. Dunia ini hanya tumpangan sementara, akhirat jualah yang kekal selama-lamanya...
Via : Whatsapp
Comments :
0 comments to “Renungan untuk diri ini yang selalu lalai dan lupa”
Post a Comment